Rabu, 29 Januari 2014

Nasehat Bagi Orang Sakit




Nasehat Bagi Orang Sakit

 


Mush'ab bin Sa'd menuturkan: Abdullah bin Umar -radhiyallahu'anhu- menemui Ibnu Amir -seorang Gubernur Bashrah-, beliau datang untuk menjenguknya yang sedang menderita sakit. Maka Ibnu Amir pun berkata, "Tidakkah engkau mendoakan kebaikan untukku kepada Allah, wahai Ibnu Umar?". Ibnu Umar menjawab, "Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Tidak diterima sholat tanpa bersuci demikian juga sedekah dari harta rampasan (baca: hasil korupsi).' Sedangkan engkau sekarang ini menjadi penguasa Bashrah." (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim [3/8-9])

Hadits yang agung ini mengandung pelajaran di antaranya:
  1. Wajib berada dalam keadaan suci untuk sahnya sholat. Bahkan, umat Islam telah sepakat bahwa thaharah (suci) merupakan syarat sah sholat (lihat Syarh Muslim [3/8])
  2. Sahabat Ibnu Umar bermaksud menasehati seorang gubernur Bashrah -di saat dia terbaring sakit- agar bertaubat dari penyimpangan yang dilakukannya dengan menyampaikan hadits ini. Namun, hal itu bukanlah berarti bahwa doa yang dipanjatkan untuk kebaikan orang fasik adalah doa yang tidak mungkin dikabulkan (lihat Syarh Muslim [3/8])
  3. Hendaknya menjenguk orang yang sakit dan menyampaikan sesuatu yang bermanfaat bagi kebaikan dirinya, sebagaimana teladan yang diberikan oleh Ibnu Umar radhiyallahu'anhuma
  4. Teladan yang menunjukkan bahwa seorang ulama boleh menemui penguasa dalam rangka menasehatinya, dan hal itu bukanlah perkara yang tercela atau dinilai sebagai perbuatan menjilat penguasa
  5. Kasih sayang kepada sesama muslim -terlebih lagi kepada penguasa mereka- yang diwujudkan dalam bentuk nasehat -menginginkan kebaikan- bagi mereka. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Agama adalah nasehat." Para sahabat bertanya, "Untuk siapa?". Maka beliau menjawab, "Untuk -kesucian- Allah, Kitab-Nya, rasul-Nya, dan untuk kebaikan para pemimpin kaum muslimin serta rakyatnya." (HR. Muslim dari Tamim ad-Dari, lihat Syarh Muslim [2/116]). Di antara bentuk nasehat itu adalah sebagaimana yang dilakukan Ibnu Umar. Secara fisik, beliau menjenguknya ketika menderita sakit. Adapun secara ma'nawi, maka beliau pun menasehatinya dengan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Sungguh, sebuah teladan yang demikian mengagumkan

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar