Meningkatkan Kecerdasan Logika
Kata
"logika" dan "nalar" mungkin bagi sebagian besar orang
cukup menakutkan. Mereka membayangkan sesuatu semacam ujian sarjana di
perguruan tinggi. Mereka cenderung berpikir bahwa "bersikap logis"
adalah suatu karakteristik yang lebih kurang merupakan sifat keturunan atau
bawaan.
Tapi
sesungguhnya, berpikir logis adalah sesuatu yang alami, seperti halnya
bernafas, berjalan, melihat, makan, dan merasakan. Semuanya berkaitan dengan
otak, demikian juga dengan proses berpikir logis. Dan dalam hal ini, kita semua
memiliki jutaan rangkaian logika; dan satu bagian besar dari otak, cerebal
cortex, ditugaskan untuk menanganinya.
Kita
menggunakan nalar sepanjang waktu. Proses ini sedemikian alami sehingga kita
tidak pernah memperhatikannya. Itulah mengapa kita sering merasa sangat tidak
logis. Dan jika perhatian kita tidak tertuju padanya, kita jarang menyadari
saat-saat dimana kita menggunakan logika secara alami.
Anda
menerapkan proses berpikir logis untuk menyelesaikan masalah setiap kali anda
memutuskan untuk melakukan sesuatu dan tidak melakukan yang lainnya. Misalnya
saat anda memutuskan untuk memasukkan stapler ke laci meja paling atas, bukan
paling bawah, karena anda sering menggunakan benda tersebut.
Juga saat
anda memutuskan untuk mengakhiri hubungan anda dengan seseorang karena setelah
dua tahun, orang tersebut masih juga belum tertarik untuk memberikan
komitmennya.
Saat anda
memutuskan berkompromi dengan dua saudara anda dalam membagi warisan ibu, untuk
menghindari hal-hal yang hanya akan menimbulkan sakit hati dan kebencian. Dan
juga saat anda memutuskan untuk memasak kentang lebih dulu karena kentang
membutuhkan waktu yang lebih lama dalam memasaknya dibandingkan steak. (Miftah
Hidayat/ Kabarislam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar